BPBD Grobogan Ajukan Bantuan Ke Pemprov Jateng

Grobogan- mediajateng.net – Musibah angin puting beliung terjadi di Kabupaten Grobogan sejak Jumat (16/11/2018) hingga Senin (19/11/2018) malam. Pada Jumat (16/11/2018) dilaporkan sedikitnya 36 rumah di empat kecamatan yakni Gabus, Kradenan, Tawangharjo serta Wirosari, roboh diterjang angin puting beliung. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Menurut data BPBD, mayoritas rumah roboh terjadi di Kecamatan Gabus yakni di Desa Nglinduk sebanyak 10 rumah, Desa Sulursari sebanyak 2 rumah, Desa Tlogotirto sebanyak 7 rumah, Desa Keyongan sebanyak dua rumah serta Desa Pandanharum sebanyak 2 rumah.

Sementara di Kecamatan Kradenan dilaporkan sejumlah rumah di empat desa juga roboh akibat angin ini. Tepatnya di Desa Tanjungsari, Desa Pakis, dan Desa Rejosari dengan masing-masing dua rumah roboh. Sementara di Desa Crewek, empat rumah juga roboh akibat terjangan angin tersebut.

Sementara di Kecamatan Tawangharjo, rumah roboh tepatnya di Desa Kemadohbatur sebanyak dua rumah dan tiga rumah di Desa Godan.

Selain rumah roboh, ribuan rumah juga mengalami kerusakan ringan sampai sedang. Berbagai jenis pohon juga tumbang dan menimpa beberapa bangunan rumah seperti di Kelurahan Kunden, Kecamatan Wirosari. Empat pohon berukuran besar juga dikabarkan menimpa jalanan di Jalan Raya Wirosari Ngaringan, Pertigaan Ketapag Grobogan, Jalan Raya Wirosari-Kradenan, serta depan Posko Damkar Wirosari.

Dari informasi yang didapatkan, musibah ini bermula saat hujan turun disertai angin kencang di empat wilayah kecamatan tersebut. Angin kencang ini membuat pusaran hingga akhirnya merobohkan rumah-rumah penduduk.

Kepala BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih mengatakan, pihaknya sudah mengusulkan permohonan bantuan ke pemprov Jateng. Sesuai dengan regulasi, pengajuan bantuan bisa dilakukan jika mengakibatkan kerusakan lebih dari lima rumah.

‘’Kami sudah menyalurkan bantuan logistik dari BPBD Kabupaten Grobogan. Kami juga sudah melakukan aksi sosial membersihkan puing-puing rumah roboh bersama sukarelawan dan instansi lainnya serta masyarakat setempat,” jelas Endang. (Ag-Mj)