SEMARANG, Mediajateng.net – Petugas kepolisian dalam hal ini Polrestabes Semarang dan Polsek Gunungpati mulai melakukan penyelidikan atas insiden hanyutnya sejumlah mahasiswa peserta pra pendidikan dasar (Pradiksar) anggota baru pecinta alam Himatika Fakultas MIPA Universitas Negeri Semarang (Unnes), yang mengakibatkan salah satu meninggal dunia. Rencananya pemanggilan panitia penyelenggara akan dilakukan Rabu (12/10).
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Abiyoso Seno Aji, menegaskan pemanggilan ini lantaran pihak panitia penyelenggara tidak memberikan pemberitahuan baik ke pihaknya maupun ke Polsek Gunungpati terkait kegiatan di sungai itu. “Penyelenggara kami panggil besok untuk wawancara dan interview dulu. Apalagi ini sampai hilangnya nyawa, jangan dianggap sepele. Ini kelalaian sudah tau cuaca tidak mendukung kok masih nekat,” ungkap Abiyoso, Selasa (11/10) petang .
Abiyoso menambahkan kegiatan seperti itu seharusnya meminimalir risiko-risiko dengan melihat sutuasi alam dan jamgan memaksakan. “Seharusnya bisa ditangguhkan dulu kegiatan tersebut. Atas peristiwa ini, paling tidak panitia penyelenggara harus meminta maaf, sebagai pertanggungjawaban moral, melalui media massa,” imbuhnya
Terpisah Kepala Bagian Operasi (KabagOps) Polrestabes Semarang, AKBP Wawan Kurnawan, menegaskan bahwa dari Polsek Gunungpati sudah dikroscek memang tidak ada pemberitahuan dari panitia penyelenggara. “Kapolsek sudah saya hubungi. Besok (Rabu) kepanitiaan pradiksar Himatika mulai dipanggil,” tambah Wawan.
Seperti dineritakan sebelumnya iinsiden yang menimpa para peserta pradiksar Himatika Fakultas MIPA Unnes itu terjadi di Sungai Segoro, Gunungpati, Minggu (9/10)sore. Dari beberapa peserta yang hanyut terseret arus satu di antaranya tewas.
Korban bernama Kurnia Dwi Wahyuni,(17) mahasiswi asli Blora. Korban ditemukan tewas di aliran Sungai Mayangsari, Kalipancur, Ngaliyan Semarang, Senin (10/10) malam, sekira 6 km dari lokosi pradiksar. (MJ-303)
Comments are closed.