Dari keterangan Johan kepada petugas, Saat itu hari sabtu (3/9) sekira pukul 21.30 korban dan ke 8 temannya mencari hiburan di tempat Karaoke yang terletak di Jalan Pandanaran Semarang.korban dan ke 8 rekannya pesta miras hingga larut malam . Dari pengakuan Johan dirinya pamit kepada rekan rekannya pada mingu pukul 01.00 dini hari.
“Karena sudah gak kuat, saya pamit kepada rekan rekan, saat itu kondisi saya sudah mabuk berat, yang saya ingat saya naik motor, habis itu tidak ingat apa apa , tau tau sudah di rumah , padahal menurut istri saya sampai rumah diantar oleh taxi Astria,”ujar Johan dihadapan petugas SPKT.
Korban baru menyadari kalau sepeda motor Yamaha Mio G warna
Merah dengan Nopol H-5348- AQG dan Uang Rp 10 Juta yang berada di saku celana dan tas hilang.
“Saya baru sadar ketika ditanya keberadaan sepeda motor oleh istri saya, lebih kaget lagi ketika saya cek di celana dan tas ternyata uang 10 juta hilang juga,” imbuh Johan.
Johan lantas menghubungi teman temannya yang ikut karaoke pada hari naas tersebut. Satu persatu rekannya sudah dihubungi namun jawabanya sama, bahwa dirinya pulang terlebih dahulu mengunakan motor.
Korban juga sudah berusaha mendatangi pool taxi Astria untuk mencari sopir taxi yang menjadi saksi kunci tentang apa yang terjadi sebenarnya. Namun dari pihak managemen Astria menjawab tidak tau menahu.
“Saat mengantar saya, istri lupa menanyakan dan mencatat nomer lambung taxi itu, hanya ciri-cirinya kurus pakai kacamata. Waktu itu istri saya membayar ongkos 30 ribu,” katanya.
Johan menduga sopir taxi bisa mengantarkan ke rumahnya setelah melihat dari Kartu Tanda Penduduknya. Beruntung 7 buah Telpon Seluler berbagai merk milik pelangganya yang hendak diservice yang saat itu berada ditasnya tidak ikut hilang. Yang lebih aneh ada uang sejumlah Rp.1.170.000 yang disisakan di dalam tas korban. Atas peristiwa ini korban langsung melapor ke Mapolrestabes Semarang.(MJ-303)
Comments are closed.