Anggota TNI Ini Mendapat Ilmu Langka dari Nenek Kalisegoro

SEMARANG- Ketika membelah nangka, tentu orang akan kesulitan untuk menghilangkan getah yang ada dalam buah berukuran besar tersebut.
Karenanya, tidak jarang orang akhirnya memanfaatkan kertas koran menjadi alat untuk mengurangi getah yang memiliki daya lekat kuat tersebut.
Cara yang digunakan, mengibatkan tinta cetakan koran bisa membahayakan penikmat buah yang memiliki rasa manis tersebut.
Namun, warga Desa Kalisegoro, Kecamatan Gunungpati memiliki cara sendiri untuk membersihkan getah nangka.
Lembaran daun pisang yang banyak ditanam dipekarangan merupakan alat penghilang lem alami tersebut.
Pembersihan getah nangka ini dilakukan Juyati nenek usia 60 tahun. Pengalaman yang diberikan alam membuah sang nenek dengan mudah membersihkan getah pada daun.
“Cuma diajari mbah-mbah dulu. Dan dari saya kecil tahunya membersihkan getah nangka ya menggunakan daun pisang,” aku sang nenek usai membersihkan nangka.
Dengan beberapa kali usap, getah yang sebelumnya menggumpal langsung hilang.
“Coba kelihatanya sudah nggak ada getahnya,” tambah sang nenek menawarkan buah yang telah dibersihkannya.
Pengalaman membersihkan nangka menggunakan daun, merupakan pelajaran baru yang ditemukan Kopral Winarto stgas TMMD ke 99 Semarang dari kesatuan Arhanudse 15 Semarang.
“Lihat bersihkan getah kok mudah sekali. Besok saya terafkan saat di lapangan. Soalnya selama ini bersihkan getah ya pakai koran. Jik ini paki dun yang sudah dibersihkn kn lebih sehat,” ungkapnya sekalian mencoba membersihkan getah.
Nangka, merupakan buah yang banyak tumbuh di Keluhan Kalisegoro. Buah berukuran besar dengan dging terasa manis itu banyak disuguhkan dalam gotongroyong membangun desa yang digelar pada TMMD reguler ke 99, Kodim 0733/BS Semarang