SEMARANG, Mediajateng.net – Ketua KONI Jawa Tengah memaparkan beberapa alasan terkait mendesaknya penggunaan dana hibah dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp70,8 miliar.
Ketua Umum KONI Jateng, Hartono mengungkapkan keterlambatan pencairan dana hibah ini sangat berpengaruh pada mental atlet dan pelatih. Hal tersebut diungkapkan Hartono saat rapat dengar pendapat dengan Komisi E DPRD Jawa Tengah, Kamis (9/6). Bahkan, Hartono juga mengemukakan, ada beberapa cabor yang istirahat sampai seminggu karena ketiadaan dana. Imbasnya, asupan gizi yang diperlukan atlet yang kurang terpenuhi sampai listrik di tempat latihan terpaksa dicabut lantaran tidak bayar PLN.
Hartono mengatakan memang tidak semua cabor bernasib seperti itu. Beberapa pengurus cabor dan pengurus provinsi (pengprov) terpaksa menalangi dahulu agar latihan tetap jalan demi mendapatkan medali tertinggi di PON mendatang.
Meski demikian, pihaknya tetap menargetkan 60 medali emas di PON Jabar 2016 ini dengan mengirimkan 263 atlet dengan 103 pelatih. Target itu bisa dibilang realistis karena dalam PraPON lalu, Jateng berhasil menyabet emas lebih banyak dari itu.
Selain itu Hartono mengungkapkan bahwa jumlah anggaran Jateng, menempati peringkat 10, tapi prestasinya peringakat 4 nasional. “Kalau anggarannya banyak, tidak masalah. Ini kan gara-gara sedikit, jadi ada skala prioritas,” tegasnya.
Disebutkannya, anggaran sebesar Rp 70,8 miliar untuk Jateng termasuk paling rendah dibanding daerah lain semisal Jatim, DKI, dan Jabar. Jika daerah lain saat ini para atletnya berlatih keras di luar negeri, sementara untuk Jateng saat ini para atletnya justru nutrisinya saja tidak optimal.
Ia juga mengungkapkan mengenai kebutuhan nutrisi atlet serta anggaran yang tidak sama antara cabor satu dengan lainnya. Menurutnya, antara atlet cabor satu dengan lainnya tentu tidak sama sebab kebutuhannya berbeda. “Nutrisi dan konsumsi atlet masing-masing berbeda terutama yang soal persoalan otot itu kalau makan banyak,” ujarnya.
Di hadapan para pimpinan dan anggota dewan Komisi E, Hartono juga mengungkapkan, bahwa apa yang disampaikan Gubernur mengenai ada angggaran yang masih gelondongan peruntukannya, hal itu tidak sepenuhnya benar. “Anggaran yang diajukan tidak ada yang gelondongan. Tapi ya biarkan saja, saya sebagai mantan atlet sudah tahan mental dan biasa menghadapi tekanan-tekanan. Tapi kalau memang KONI yang salah saya siap tanggungjawab,” ungkapnya.
Anggota Komisi E DPRD Jateng, Yudi Indras Windarto menambahkan, dewan mendukung KONI Jateng untuk tetap bersemangat menghadapi PON. Ia juga berharap para atlet dan pelatih bisa tetap percaya diri. “Kami berharap Gubernur bisa menerima atas semua revisi KONI keempat ini. Bisa menyetujui seceptnya sehingga tidak menurunkan mental atlet dan pelatih Jateng untuk berangkat ke Jabar,” pungkasnya. (MJ-058)

Comments are closed.