PEKALONGAN, Mediajateng.net – Sudah sepekan ini, ratusan kepala keluarga di RT 001 dan 002 desa Tegal Dowo Kecamatan Tirto kabupaten Pekalongan sulit mendapatkan air bersih.
Kondisi tersebut membuat warga rela antri untuk mendapatkan bantuan air bersih dari badan penanggulangan bencana daerah setempat.
Seperti yang terjadi pada Selasa (30/8) sore, puluhan warga antri dengan membawa ember/drigen dan tempat penampung air lainya untuk mendapatkan bantuan air bersih yang sudah tiga hari ini didroping oleh BPBD.
Hal tersebut lantaran air sumur dalam warga sudah tidak layak dikonsumsi lagi. Selain keruh, rasa air sumur juga menjadi getir dan asin pasca rob yang melanda tiga bulan lalu.
Pansimas yang di buat secara swadaya juga tidak dapat memenuhi kebutuhan air bersih warga se desa Tegaldowo karena over penyambungan sehingga debit air yang disalurkan kerumah warga kecil.
Mengatasi hal tersebut Kepala Desa Tegaldowo, Kuntari dan perangkatnya sudah mengupayakan berbagai hal salah satunya dengan meminta bantuan air bersih ke BPBD Kabupaten setempat. “Kami sudah koordinasi dengan BPBD dan bantuan langsung dikirim,” kata dia.
Ditambahkan Kuntari, sejak rob yang menerjang selama bulan juni hingga pertengahan Agustus 2016 ini. Warga sudah tidak mengkonsumsi air sumur mereka untuk keperluan makan dan minum. “Mereka hanya menggunakanya untuk kebutuhan mandi dan cuci bahkan untuk kebutuhan beribadah atau berwudhu saja warga terpaksa menggunakan air sumur yang asin,” Kata Kuntari.
Dari 924 Kepala Keluarga yang ada di desa Tegaldowo hampir seratus persen terdampak krisis air bersih. “Namun hanya sekitar 90 KK yang dinilai sangat parah dampaknya yaitu warga yang menempati RT 001 dan 002,” kata dia.
untuk itu warga desa berharap bantuan pembangunan sumur pansimas yang diupayakan pemerintah segera terealisasi. (MJ-089)
Comments are closed.