SEMARANG, Mediajateng.net – Pihak Kementerian Riset, Tekhnologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) telah memastikan pihak SMAN 3 Semarang yang melakukan kesalahan dalam proses SNMPTN beberapa waktu lalu. Dalam proses pembelajarannya, SMAN 3 Semarang menerapkan sistem SKS.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Riset, Tekhnologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) M. Nasir, Selasa (31/5). Nasir mengungkapkan bahwa kesalahan murni dilakukan oleh SMAN 3 Semarang. “Ini murni kesalahan SMAN 3 Semarang, karena di sekolah lain seprti di Kebumen, Kudus, Salatiga dan Semarang, hanya satu yang bermasalah, yaitu SMAN 3 Semarang,” terang dia.
Di Jawa Tengah sendiri, ada 9 sekolahan yang menerapkan sistem kredit semester (SKS) sejak tahun 2011. Yaitu SMAN 1 kudus, SMAN 3 Semarang, SMAN 1 Pati, SMAN 1 Salatiga, SMAN 1 Kebumen, SMAN 1 Wonosobo, SMA Karangturi Semarang, SMAN Takhasus Wonosobo, dan SMAN 3 Purwokerto.
M. Nasir juga mengungkapkan bahwa pihaknya beberapa waktu lalu telah mengundang dan melakukan penelusuran terhadap panitia pelaksana SNMPTN. “Sama sekali tidak menemu kesalahan sistem SNMPTN,” tegas dia.
Pada proses SNMPTN lalu, dari 380 siswa IPA Reguler SMAN 3 Semarang tidak satu pun yang lolos. Sedangkan di kelas IPS ada 24 dari 44 siswa yang lolos. Kemudian di kelas IPA akselerasi ada 14 siswa yang lolos dan ada 1 siswa yang melanjutkan kuliah di Jepang.
Melihat kenyataan tersebut, Menristekdikti mengaku tidak bisa melakukan apa pun, juga terkait sanksi. “Itu bukan kewenangan kami,” uangkap dia. (MJ-058)

Comments are closed.